0
image25 Agustus 2015

JAMBI-Perekonomian masyarakat Jambi saat ini sangat terpuruk. Hal itu lantaran turunya harga komoditi perkebunan sawit dan karet. Sawit berada pada harga Rp 400 rupiah per kilogram, sementara karet hanya Rp 4000 per kilogram.
Calon Gubernur Jambi Zumi Zola sangat prihatin atas kondisi ini. Dalam orasinya di acara deklarasi pasangan Cagub-Cawagub, Zumi Zola-Fachrori di season sequare Thehock Jambi, Kamis (20/8/2015) lalu, ia mengatakan, dalam kondisi seperti ini, seharusnya pemimpin berada di tengah tengah masyarakat untuk memberi solusi atas masalah ini.
Zola menyatakan, jika nanti dirinya menjadi Gubernur dan Fachrori menjadi Wakil Gubernur Jambi, pembangunan akan memprioritasan kesejahteraan masyarakat Jambi. “Saya sudah buktikan itu di Tanjabtim,” sambungnya.
Tak cukup sampai di situ, Zola yang didampingi langsung Fachrori Umar, Eko Patrio dan Fasha ‘Ungu” juga menyentil soal beasiswa. Suami Sherrin Taria itu menilai program beasiswa yang disalurkan Pemrov Jambi baru-baru ini, tidak tepat sasaran.
Program beasiswa yang sempat mencuat ke publik dengan sejumlah masalah-masalah itu, lanjut Zola, seharusnya diberikan pada masyarakat yang tidak mampu. “Jangan sampai beasiswa diberikan kepada yang mampu. Tetapi kita berikan pada saudara-saudara kita yang tidak mampu,” katanya.
Di Tanjab Timur sendiri, Zumi Zola sangat konsen meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakatnya. Dalam sebuah kesempatan, ia menyatakan, dirinya tidak akan membangun jembatan yang nilainya mencapai ratusan milar, namun tidak bermamfaat untuk perekonomian nasyarakat. Apalagi hanya bisa dilalui pejalan kaki. Namun di Tanjabtim, ia memilih membangun jalan hingga ke Sadu.
Sebagai Bupati Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim), Zumi Zola Zulkifli, memberikan bantuan pompong kepada nelayan miskin. “Alhamdulilah, sekarang dari hasil penilaian kita langsung ke lapangan, penghasilan nelayan ini meningkat dua sampai tiga kali lipat dari pada sebelumnya,” ujar Zola kepada wartawan.
Setelah adanya pemberian bantuan pompong, penghasilan ekonomi nelayan miskin meningkat drastis. Adanya pemberian pompong penghasilan nelayan saat ini sudah mencapai Rp 500 ribu hingga Rp 1 juta per hari.
Selain itu, Zola mememberikan bantuan benih ikan patin dan ikan lele kepada masyarakat. Ini merupakan salah satu program pemerintah kabupaten untuk eketahanan pangan, serta peningkatan perekonomian masyarakat. “Program seperti ini saya lakukan di Tanjabtim untuk bisa meningkatkan perekonomian masyarakat,” ujar Zola.
Para petani sawit dan karet harus terus disuport agar tidak selalu bergantung pada dua komuditas tersebut. Di Tanjabtim, Zola hadir ditengah petani yang sedang terpuruk dengan memberi bantuan pembudidayaan cabai. Pencapaian petani cabai yang tergabung dalam Gapoktan Timbul Jaya di Desa Simbur Naik, Kecamatan Muara Sabak Timur misalnya, mampu menghasilkan panen yang nilainya hampir Rp 1 miliar.
“Jadi kalau masih ada lawan politik yang sentimen dengan mengatakan saya tidak berbuat dan berprestasi apa-apa di Tanjab Timur, silahkan buktikan sendiri ke sana. Saya tidak perlu menyombongkan diri, apalagi hanya membanggakan mega proyek yang tidak sama-sekali tidak menyentuh persoalan kemiskinan masyarakat dewasa ini,” ujarnya.

Sumber : http://jambibagus.com/?p=2476

Posting Komentar

 
Top