0
25 Agustus 2015

dumai1.jpg
Anggaran tunjangan sertifikasi dan gaji guru dinilai menjadi penyumbang Sisa Lebih Perhitungan Anggara (Silpa) terbesar dalam APBD 2014. Selain itu kelebihan pendapatan dan sisa tender pelaksanaan proyek pembangunan dari Dana Alokasi Khusus (DAK) yang belum terserap juga menjadi penyebab tingginya Silpa.

“Dari besaran Silpa APBD 2014 Rp 245,7 Miliar. Item tunjangan sertifikasi dan gaji guru menjadi penyumbang Silpa terbesar. Dari pos tersebut terdapat alokasi dana Rp 67 Miliar,” kata Kepala Dinas Pengelolaan, Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD), Untung Sugihantoro, Rabu (12/8).

Untung menjelaskan, Silpa dari tunjangan sertifikasi guru memang tidak bisa diserap atau digunakan untuk kepentingan yang lain. Karena anggaran itu dikucurkan oleh Pemerintah Pusat dan sudah jelas peruntukannya.

Selain itu, besaran Silpa juga berasal dari kelebihan pendapatan Rp 55 Miliar dan sisa tender pelaksanaan proyek pembangunan Rp 29 Miliar serta sisa DAK yang belum terserap. Pada bulan Juni lalu, ada 10 rekanan pelaksana pekerjaan pemeliharaan jalan di 10 lokasi pada 2014 ramai-ramai mengembalikan uang kelebihan pembayaran ke kas daerah.

”Pengembalian itu dilakukan para kontraktor karena hasil rekomendasi Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) ditemukan ada indikasi kerugian daerah senilai Rp 655,7 Juta,” kata Untung.

Ketua DPRD Sragen, Bambang Samekto mengatakan, Pemkab memang harus cermat dan teliti dalam setiap penggunaan anggaran. Jika memang ada Silpa yang harus dikembalikan ke pusat harus kembali. Namun kalau masih ada yang bisa digunakan untuk pembangunan di Sragen maka harus dilaksanakan di anggaran perubahan.


Sumber: http://www.timlo.net/baca/68719633113/sertifikasi-guru-penyumbang-silpa-terbesar-apbd-sragen/

Posting Komentar

 
Top