0
25 Agustus 2015

pungli31.jpgPASAMAN — Beredar isu tak sedap, adanya pungutan yang dilakukan oleh oknum-oknum tertentu, terhadap dana sertifikasi guru di Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat.

Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Pasaman, Khairil Anwar menantang para guru yang merasa dirugikan dalam pencairan dana sertifikasi untuk langsung melapor pada dirinya.

Hal ini ditegaskan Khairil kepada awak media, terkait adanya isu pungutan liar (Pungli) terhadap para guru yang menerima dana sertifikasi baru-baru ini.

Dijelaskan Khairil, isu tak sedap seperti Pungli ini bukanlah hal yang baru didengar oleh pihak Disdik. Melainkan isu lama. Orang atau guru sertifikasi yang mengaku-ngaku menjadi korban pungli hanya berani berkoar di belakang layar.

“Ini isu lama. Bila ada pencairan dana sertifikasi, pasti isu-isu tersebut beredar. Sekarang ini saya tegaskan, kalau merasa memang menjadi korban Pungli dan memang benar itu adanya, silahkan lapor ke saya,” kata Khairil.

Ditegaskan Khairil, laporan tersebut tidak bakal didiamkan, melainkan langsung ditindak. Apakah memang adanya, siapa oknum yang melakukan Pungli, dan jika memang benar langsung dikeluarkan sanksi setimpal untuk oknum tersebut.

“Jangan cemas atau takut melapor pada saya. Jika memang laporan Pungli itu benar, kapan perlu saya langsung yang melaporkan oknum tersebut ke polisi. Lihat pula ketegasan saya,” terang Kahiril.

Khairil menjelaskan, beraninya pihak Disdik menindak tegas oknum Pungli tersebut dikarenakan sesuai aturan Pungli memang tidak dibenarkan. “Lain hal dengan basa-basi seseorang. Tidak ada doa penolak rezeki. Kalau memang guru ingin memberi seseorang dari dana sertifikasi yang diterimanya bagaimana saya melarang mereka. Itu hak si guru. Selagi di luar kategori Pungli atau paksaan,” lanjutnya.

Dikatakan Kahiril, isu-isu tak sedap seperti ini kerap digunakan oknum tertentu untuk memecah suasana nyaman dan keintiman antara guru dan pihak Disdik yang terjalin selama ini. Apalagi saat ini tengah hangat musim politik dengan adanya pemilihan kepala daerah.

“Bukan rahasia umum lagi isu tak sedap seperti ini menjadi senjata bagi oknum tertentu untuk memecah suasana kenyamanan. Apalagi ini musim politik,” sebutnya.

Untuk itulah Khairil mengimbau, agar khalayak umum untuk tidak membesar-besarkan isu jika itu tidak akurat sumbernya. Ini sangat membahayakan jika terjadi.

“Jika ada isu tak sedap, temui pihak bersangkutan, verifikasi, dan cari jalan penyelesaian. Jangan berkoar-koar di belakang layar. Khusus isu Pungli ini saya siap menerima laporan 24 jam setiap harinya,” tegas Khairil.

Di sisi lain, untuk guru sertifikasi di Pasaman sendiri memiliki sekira 2.200 orang guru yang telah tersertifikasi. Baik itu dari tingkat SD, SMP hingga SMA sederajat.

Dari jumlah tersebut, guru yang mencairkan dana sertifikasi belum semuanya. Baru hanya beberapa. Mereka menerima dana sertifikasi per triwulan dengan besaran sesuai besaran gaji guru tersebut per bulannya.
(mbs)  

Sumber: http://news.okezone.com/read/2015/08/12/65/1194806/isu-pungli-dana-sertifikasi-guru-beredar-di-pasaman

Posting Komentar

 
Top