07 Agustus 2015
Curahan hati masyarakat Riau yang frustasi karena asap pekat terus mengalir di berbagai media sosial. Bahkan tak sedikit yang mulai membanding-bandingkan kepemimpinan Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden RI saat ini, Joko Widodo (Jokowi).
Postingan Alfan langsung mendapat respon dari beberapa rekannya. Wajar kiranya masyarakat Riau kesal, karena asap yang menyerbu wilayah Riau disebutsebut berasal dari Jambi dan Sumatera Selatan.
Curahan hati masyarakat Riau yang frustasi karena asap pekat terus mengalir di berbagai media sosial. Bahkan tak sedikit yang mulai membanding-bandingkan kepemimpinan Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden RI saat ini, Joko Widodo (Jokowi).
“Dulu SBY datang, asap hitungan hari langsung hilang. Jokowi katanya janji ke Riau, malah ke Sumsel (Sumatera Selatan, red). Itupun dampak blusukannya, asap malah kian parah,”’ kata Alfan (35), dalam postingan di akun sosialnya, Senin (7/9) pagi ini.
Postingan Alfan langsung mendapat respon dari beberapa rekannya. Wajar kiranya masyarakat Riau kesal, karena asap yang menyerbu wilayah Riau disebutsebut berasal dari Jambi dan Sumatera Selatan.
Kedatangan Jokowi ke Sumsel, karena di Provinsi itu jumlah titik api terpantau paling banyak.
Pada Maret 2014, Presiden SBY pernah berkunjung ke Riau untuk memimpin langsung penanganan darurat asap. SBY bahkan meninggalkan jadwal sebagai Juru Kampanye Nasional (Jurkamnas) Partai Demokrat di Magelang, lalu secepatnya hadir membantu masyarakat Riau yang tengah terkena dampak asap.
Kedatangan SBY membawa berkah, asap hilang hanya dalam hitungan hari.
“’Jadi, kapan Pak Jokowi blusukan asap lagi di Riau?,” sindir seorang netizen dengan akun @Kumala.
Sebenarnya, Jokowi memang pernah berkunjung ke Riau untuk penanganan asap di awal pemerintahannya. Hanya saja, saat Jokowi datang, asap sudah hilang karena masuk musim hujan.
Kedatangan Jokowi saat itu bahkan sempat jadi sindiran media massa lokal, yang membuat judul headline ‘Salah musim Pak Jokowi’.
Sumber : Peka Ne
Posting Komentar