0
07 September 2015

Presiden Joko Widodo (Jokowi) kerja keras memenuhi jeritan hati rakyatnya. Ia kerap melakukan aksi yang mengejutkan saat blusukan.
Ini Aksi Mengejutkan Jokowi: Menantang Asap hingga Panjat Menara
Terbaru, Jokowi meninjau langsung lokasi kebakaran hutan di kawasan Ogan Komering Ilir Sumatera Selatan, Minggu 6 September kemarin. Peristiwa yang seakan menjadi rutin tahunan seperti ini memang seharusnya disudahi. Orang nomor satu di negara ini ternyata tak memakai masker padahal abu sisa kebakaran masih beterbangan.
Tebalnya asap kebakaran tak menghalanginya untuk tetap memastikan kondisi di lapangan. Ia langsung turun tangan memberi solusi. Jokowi meminta agar semua aparat terkait segera menyelesaikan pemadaman api. Kemudian dilakukan pengusutan terkait kebakaran hutan tersebut apakah itu karena kelalaian ataupun dilakukan secara sengaja.
Aksi mengejutkan lainnya, saat menanam padi di Desa Jetis, Ponorogo, Jawa Timur. Ia turun langsung ke sawah tanpa mengenakan alas kaki.
Celana dan baju Jokowi tak luput dari percikan lumpur. Tidak hanya itu, Jokowi saat itu juga menjajal mesin panen.
Jokowi juga melakukan aksi mengejutkan yang tak kalah menggetarkan. Ia nekat memanjat pos menara tertinggi di Pos Perbatasan Sei Pancang di Pulau Sebatik. Tangga demi tangga dia lewati hingga berada di atas menara sederhana yang tingginya sekitar 18 meter ini.
Semua aksi itu dilakukan Jokowi untuk memastikan kondisi di lapangan. Dengan begitu, Jokowi bisa memutuskan solusi terbaik bagi rakyatnya.
Begini 3 aksi mengejutkan Jokowi:
Ada yang menarik saat Presiden Jokowi meninjau langsung lokasi kebakaran hutan di kawasan Ogan Komering Ilir Sumatera Selatan, Minggu (6/9) kemarin. Orang nomor satu di negara ini tak memakai masker padahal abu sisa kebakaran masih berterbangan.
Jokowi didampingi oleh Kapolri Jenderal Badrodin Haiti dan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo. Nampak Badrodin mengenakan masker meski tak dikenakan sempurna melindungi hidungnya.
Jokowi  berjalan-jalan di antara pepohonan yang kering yang tersengat panas api kebakaran. Dia mengenakan kemeja khasnya, warna putih dengan lengan digulung. Sarjana Kehutanan UGM ini juga mengenakan helm putih yang sebelumnya dipakainya meninjau pembangunan jalan tol Trans Sumatera.
Udara masih terlihat cukup berasap. Namun Jokowi tetap saja tak mengenakan masker. Sesekali dia berbincang dengan Badrodin dan Gatot.
Setelah melihat-lihat lahan bekas kebakaran, dia ditodong oleh para wartawan. Badrodin dan Menteri Pekerjaan Umum Basuki Hadimoeljono sudah mengalungkan masker. Teramati, para wartawan yang rata-rata masih tergolong muda itu mengenakan masker.
Namun Jokowi belum juga mengenakan maskernya. Agaknya, asap kebakaran tak menghalanginya untuk tetap memastikan kondisi di lapangan.
Soal gangguan asap terhadap pernafasan warga, Jokowi meminta penanganan kesehatan mengingat banyaknya penduduk yang terkena Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA). Kemudian terakhir sosialisasi tentang bahaya bencana kabut asap dan dampaknya bagi kesehatan.
Jokowi menjelaskan, saat ini sudah terjadi penurunan titik api yang semula 321 kini menjadi 129. Semula kawasan yang terbakar seluas 8.000 ha, kini berkurang 1.000 ha. Namun menurutnya hal itu tetaplah mengganggu.
“Saya tidak ingin lagi bicara masalah penyebabnya apa, solusinya apa. Semuanya sudah tahu apa yang harus dilakukan,” kata Jokowi.
Ia meminta agar semua aparat terkait segera menyelesaikan pemadaman api. Kemudian dilakukan pengusutan terkait kebakaran hutan tersebut apakah itu karena kelalaian ataupun dilakukan secara sengaja.
Presiden Joko Widodo menanam padi di Desa Jetis, Ponorogo, Jawa Timur. Ia turun langsung ke sawah tanpa mengenakan alas kaki.
Jokowi tiba di persawahan di Desa Jetis, Ponorogo, Jawa Timur, pukul 11.00 WIB, Jumat (6/3/2015). Begitu tiba, Jokowi langsung membuka sepatunya, menggulung celananya hingga sedengkul lali masuk ke dalam lumpur.
Jokowi juga diberi pengarahan singkat oleh salah seorang petani bagaiamana cara menanam padi menggunakan mesin traktor. Jokowi pun menjajal langsung mesin tersebut sambil berjalan di lumpur.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman dan Gubernur Jawa Timur Soekarwo kemudian menyusul Presiden Jokowi. Keduanya pun tanpa menggunakan alas kaki.
Di tengah sawah, beberapa petani kemudian mendekat lalu tampak berbincang-bincang dengan Jokowi. Celana dan baju Jokowi tak luput dari percikan lumpur.
Setelah itu, Jokowi naik dari lumpur, mencuci kakinya lalu mengenakan sepatu boot. Jokowi ingin menjajal mesin panen. Lokasi panen persis sebelah sawah berlumpur tadi. Saat memanen, Jokowi ditemani Amran Sulaiman, Soekarwo dan beberapa petani.
Presiden Jokowi melakukan kunjungan kerja di daerah perbatasan Indonesia di Pulau Sebatik, Kalimatan Utara (Kaltara). Seperti biasa, Jokowi tampil penuh kejutan spontan. Di sini, dia memanjat pos menara tertinggi di Pulau Sebatik.
Jokowi dan Ibu Negara Iriana tiba di lapangan sepakbola di Pos Marinir Sei Bajo, Pulau Sebatik, Selasa (16/12/2014) siang.
Ini Aksi Mengejutkan Jokowi: Menantang Asap hingga Panjat MenaraDikutip dari situs Sekretariat Kabinet, kedatangan Jokowi dan rombongan terbatas langsung disambut warga yang sudah sejak pagi menunggunya. Jokowi sempat mendatangi dan menyalami warga.
Sepanjang jalan menuju Pos Perbatasan Sei Pancang atau Patok 1 sejauh sekitar 5 kilometer, warga terus mengelu-elukan Jokowi.
Setelah turun dari mobil yang membawanya, Jokowi kemudian berjalan kaki sejauh 400 meter menuju pos perbatasan, dan selanjutnya memanjat pos menara tertinggi Pos Perbatasan Sei Pancang di Pulau Sebatik. Tangga demi tangga dia lewati hingga berada di atas menara sederhana yang tingginya sekitar 18 meter ini.
Di atas menara, Jokowi bertemu dengan dua prajurit TNI AL yang bersiaga lengkap dengan senjata berat. Dalam kesempatan ini, selain menanyakan kesehatan keduanya, Jokowi juga menanyakan perkembangan situasi keamanan dari pos menara.

“Presiden sampai naik ke tower (menara) perbatasan Sebatik-Tawao yang hanya terbuat dari kayu. Perintah Presiden harus selesai tahun 2015 memoles wajah perbatasan wilayah RI,” kata Mendagri Tjahjo Kumolo yang mendampingi Jokowi, kepada detikcom, Selasa (16/12/2014).
Menurut Tjahjo, anggaran untuk pembangunan tersebut di tahun 2015 mencapai Rp 16 triliun. Tentunya hal ini akan diajukan lagi dalam RAPBN-P 2015.

Sumber : Hestiana Dharmastuti – detikNews

Posting Komentar

 
Top