0
14 Agustus 2015



Peresmian Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Celukan Bawang yang berada di Buleleng, Bali tidak bernuansa Indonesia. Hal itu diceritakan oleh netizen bernama Khairil Anwar. Ia menjadi salah satu yang hadir dalam peresmian PLTU yang dibut dengan biaya hampir Rp 8 triliun itu.
Mayoritas investasi PLTU itu dilakukan oleh China Huadian Engineering Co.Ltd (CHEC). Melalui akun Facebooknya, Khairil menceritakan bagaimana situasi lokasi peresmian PLTU yang penuh dengan pekerja asing asal China. Acara tidak bernuansa Indonesia sama sekali. Tidak ada juga warga negara Indonesia yang bertugas untuk menyambut tamu.
“Terasing di negeri sendiri. Ada pengalaman menarik saat mengikuti protes peresmian PLTU Celukan Bawang, Selasa (11/8) kemarin. Mulai pintu masuk hingga ke lokasi acara tidak satu pun staf lokal yang menyambut para tamu. Semua berbahasa China mulai pemeriksaan kendaraan hingga yang mencatat kehadiran tamu undangan,” kata Khairil pada Kamis (13/8), lansir Merdeka.
Petugas keamanan pun berasal dari China. Saat memeriksa tamu undangan, petugas itu tidak bisa berbahasa Indonesia.
“Beberapa petugas yg memeriksa kami dicoba untuk diajak bahasa Indonesia namun mereka tidak bisa. Hingga akhir acara tidak ada nuansa ke Indonesia-an dalam acara itu. Usai acara seorang pejabat lokal berkomentar ‘kita asing di negeri sendiri ya’, Nah.”
Dalam acara peresmian tersebut, seremoni peresmian PLTU tersebut juga menggunakan huruf China. Tampak juga pekerja asal China dominan hadir.


Sumber http ://news.fimadani.com/read/2015/08/13/peresmian-pltu-celukan-bawang-bernuansa-china/

Posting Komentar

 
Top