0
10 Agustus 2015

Hasil riset menunjukkan bahwa mayoritas
wartawan mempercayakan suara mereka untuk
HBA, yakni sebesar 50 persen. Sementara itu,
mereka hanya memberikan 10 persen ke Zumi
Zola dan sisanya 40 persen belum menyatakan
pilihan atau tidak tahu. Ketika wartawan diminta
memprediksi/ menebak suara masyarakat.

"Sebanyak 46 persen memprediksi HBA, 16
persen Zola, dan 38 persen tak tahu,"jelasnya.

Dari situ nampak bahwa suara masyarakat
mengikuti suara wartawan, artinya bahwa
wartawan cenderung menyamakan persepsi
masyarakat dengan pilihan mereka sendiri.
Bagaimana sebenarnya yang terjadi di tengah-
tengah pemilih pada umumnya? perlu ada
penelitian lain untuk membuktikannya.
Seperti telah disebutkan di atas, karena riset ini
memotret pemilih komunitas tertentu, maka hasil
riset tidak berpretensi (berupaya)
menggeneralisir suara masyarakat Kota Jambi
secara keseluruhan yang heterogen. Namun,
hasil riset ini bisa dijadikan pedoman untuk
melihat komunitas lain yang posturnya sama
dengan wartawan. Misalnya postur LSM, Dosen,
Praktisi politik dan sejenisnya.
Beberapa hasil penelitiannya, pemilih
menganggap yang memiliki kemungkinan maju/
menjadi di Pilgub, yakni HBA (78 persen) dan
Zola? (62 persen), sedangkan yang lainnya
memperoleh keyakinan responden dibawah 20
persen, seperti sutan adil (16%), Cek Endra
(8%), Sukandar (6%), dan Edi Purwanto (4%) .
Masyarakat yakin hanya HBA dan Zola yang
memiliki peluang besar untuk maju dalam Pilgub
Jambi mendatang.
Terhadap HBA, responden mempersepsikan HBA
punya beberpa kelebihan yakni: kesantunan,
religius (agamis), visioner, dan berpengalaman.
Dari seluruh hal positif ini, faktor “pengalaman”
yang paling menonjol pada diri HBA.
Sedangkan terhadap Zola, mereka
mempersepsikan Zola cuma punya satu
kelebihan yang menonjol yakni gagah/menawan
saja. Tak ada kelebihan lain yang nampak
dominan.
"Dari hasil ini ada kemungkinan, para pemilih
akan bergeser pilihannya, jika citra terhadap
calon ini bergeser pula. Maksudnya, jika Zola
mampu meningkatkan kemampuan lain dan
menghilangkan bahwa kelebihannya cuma
ganteng, tidak ada yang lain atau dengan kata
lain bila Zola bisa mempersepsikan bahwa dia
punya kelebihan lain, maka pemilih bisa saja
bergeser," katanya.
Makanya, Zola harus bekerja keras tingkatkan
kapasitasnya yang lain tersebut. Zola harus
membuat publik mempersepsikan dirinya, di
samping menawan, juga seorang yang visioner,
pendombrak dan seterusnya.
Begitupun dengan HBA. Tim harus bisa
memastikan dan mempertahan persepsi publik
bahwa HBA memang memiliki kelebihan-
kelebihan yang dipersepsikan oleh para
wartawan ini (berpengalaaman, Santun,
Visioner, dan agamis ). Kelebihannya yang lain
juga perlu ditingkatkan.
Kekurangan HBA, yang nampak paling menonjol
adalah campur tangan keluarga (44 persen), staf
lemah (22 persen), program bagus tapi tak
terdengar (20 persen), program tak tuntas (18
persen), beberapa kekurangan lain tidak tampak
menonjol,seperti korupsi tidak terlihat.
Analisisnya, meskipun orang beranggapan
campur tangan keluarga besar, namun, di sisi
lain mereka yakin bahwa Zola cuma punya satu
kelebihan, yakni menawan saja, maka itu tak
akan berpengaruh terhadap pilihan.

Posting Komentar

 
Top