15 Agustus 2015
Anggota Himpunan Mahasiswa Sarolangun (Himsar) Jambi memprotes kinerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Sarolangun. Mereka menyoroti pelayanan pengurusan dokumen kependudukan, seperti pembuatan akta kelahiran, KTP dan Kartu Keluarga (KK) yang belum maksimal.
Menurut mahasiswa, masyarakat seakan dipersulit. Mereka minta Kepala Dinas Dukcapil Sarolangun menindak tegas oknum pegawai yang melakukan pungutan liar. Berdasarkan UU, pengurusan dokumen kependudukan tidak dipungut biaya alias gratis.
Kepala Dinas Dukcapil Sarolangun, H. Haznul Sidki, berterimakasih pada mahasiswa yang mengkritik kinerja instansi yang dipimpinnya. Haznul baru beberapa bulan menjabat kepala dinas, namun ia berupaya membenahi kelemahan yang ada di instansi tersebut.
Haznul mengakui SDM pegawai di dukcapil masih lemah, apalagi sebagian masih berstatus honor. Tapi ia yakin itu bisa dibenahi, sehingga SOP yang diterapkan bisa berjalan.
Mengenai pembuatan dokumen kependudukan, seperti KTP, KK dan akta kelahiran, diupayakan secepatnya selesai, asalkan persyaratannya lengkap. Dalam prakteknya banyak kendala, seperti gangguan jaringan, kerusakan alat, bahkan arus listrik yang tidak stabil.
"Yakinlah, saya bekerja benar-benar tulus untuk membangun Sarolangun, bukan untuk mencari keuntungan pribadi," jelasnya.
Haznul menghimbau masyarakat agar tidak memberikan uang atau barang apapun pada pegawai dukcapil, sebab pengurusan dokumen kependudukan tidak dipungut biaya sepeserpun.
"Kalau ada pegawai atau staf yang melakukan pungli akan ditindak tegas," tandas Haznul.
Beberapa bulan menjabat, dukcapil sudah mencetak lebih dari enam ribu KTP. Pelayanan itu akan ditingkatkan lagi dengan beragam program. Mereka akan jemput bola dalam pembuatan dokumen kependudukan. Petugas langsung datang ke kecamatan, sehingga masyarakar tidak repot.
Sumber : http://infojambi.com/pemerintahan/16527-himsar-soroti-pelayanan-dukcapil.html
Posting Komentar