15 Agustus 2015
Kedaulatan wilayah Indonesia kembali dengan mudah diterobos oleh tentara asing dan bahkan menurunkan bendera RI yang tengah berkibar.
Kedaulatan wilayah Indonesia kembali dengan mudah diterobos oleh tentara asing dan bahkan menurunkan bendera RI yang tengah berkibar.
Insiden tersebut terjadi justeru disaat
menjelang Indonesia akan merayakan hari kemerdekaannya yang ke-70 di
Dusun Yakyu, Kampung Rawa Biru, Merauke, Propinsi Papua.
Dusun Yakyu merupakan wilayah Negara
Kesatuan Repubik Indonesia (NKRI) yang terletak di perbatasan RI-PNG di
Kabupaten Merauke, Papua pada tanggal 7 Agustus didatangi satu regu
tentara PNG dan melarang penduduk disana mengibarkan bendera
Merah-Putih.
Sementara terkait insiden tersebut
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengaku belum mendapat laporan dan
akan berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri.
“Saya belum tahu soal itu, belum
mendapat laporan, silakan tanya ke Menlu”. ujar Gatot saat ditemui di
kompleks Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta, Jumat (14/8).
Namun menurut Menteri Luar Negeri Retno
LP Marsudi informasi larangan pengibaran bendera Merah Putih oleh
militer Papua Nugini (PNG) di Dusun Yakyu, Kampung Rawa Biru, Merauke,
masih simpang siur.
“Ada informasi yang menyatakan bahwa ada
penurunan bendera Merah Putih tetapi ada informasi yang lain menyebut
tidak ada penurunan bendera Merah Putih,” kata Menteri Retno.
Menlu Retno mengakui, ada tentara PNG
yang masuk ke wilayah Indonesia. Oleh karena itu, Menlu akan berusaha
untuk mendapatkan informasi yang jelas. Hari ini Kemenlu telah memanggil
Duta Besar PNG di Jakarta untuk menanyakan informasi mengenai larangan
pengibaran bendera Merah Putih atau hanya isu belaka.
“Kita harus cek dan yakini dulu
kebenarannya, baru berkomentar. Kita sudah berkomunikasi dengan dubes,”
tegasnya. Kabar Yang beredar pelarangan pengibaran tersbut dilakukan
oleh Pemerintah Papua Nugini melalui tentara PNG.
Sumber : http://cahayareformasi.com/berita/2015/jelang-hut-ri-ke-70-bendera-merah-putih-diturunkan-tentara-png-di-merauke/
Posting Komentar