0
21 Agustus 2015

 Tidak ada kata selain syukur yang diucapkan oleh Rodes Yanto (26) saat mencapai puncak Gunung Kerinci. Menaklukkan ketinggian tentu adalah sebuah yang spesial. Tak banyak orang yang bisa melakukan, apalagi dengan kekurangan kedua kakinya.

Rodes adalah alumni STAIN Kerinci. Ia mengalami kekurangan fisik sejak lahir. Ia tak bisa berjalan normal seperti kebanyakan orang. Untuk kegiatan sehari-hari pun dibantu dengan dua tongkat.
17 Agustus kemarin menjadi pengalaman kedua Rodes mencapai puncak gunung Kerinci. Ia mengibarkan bendera merah putih dengan penuh semangat.  "Alhamdulillah, yang maha kuasa memberikan kekuatan kepada saya", kata Rodes.
Menurut Rodes, mencapai puncak dengan ketinggian 3805 MDPL itu tidak bisa digambarkan secara persis dengan kata- kata. Akan tetapi menurutnya, dengan keberhasilan itu , ia ingin menyampaikan pesan bahwa orang yang cacatpun bukan berarti tidak bisa, dan untuk mereka yang memiliki kekurangan fisik untuk tidak ragu dan malu. "selagi orang bisa kitapun juga bisa", ujarnya.
Rodes mengaku, medan di gunung kerinci cukup berat. Namun, dengan segala kekurangannya itu, dia bisa mengatasi cuaca dingin dan terjal di gunung kerinci.
"Alhamdulillah, semua bisa diatasi. Medan berat dan permasalahan itu ternyata ada didiri kita sendiri,  tantangan saya hadapi apa adanya dengan kekurangan yang saya miliki," katanya.
Ternyata bukan hanya Gunung Kerinci yang telah ditaklukkan Rodes, kehemarannya berbaur dengan alam membuat ia telah mengunjungi sejumlah tempat, seperti air terjun, danau kaco, dangunung tujuh. Ia menganggap alam adalah sahabat.
"Saya akan bersahabat dengan alam, kalau saya bersahabat akan bisa mencapai segala rintangan dengan mudah dan selamat, tapi kalau tidak mau bersahabat niscaya tidak akan mencapai puncak," .tukasnya dan menyebut pendakian Gunung Talang sebagai target berikutnya. 

Sumber: http://www.petisinews.com/2015/08/meski-punya-keterbatasan-pada-dua-kaki.html

Posting Komentar

 
Top