0
17 September 2015

Api Tak Terlihat, Pantauan Satelit Kedalaman Hotspot Capai 9 meter

Kepala Kepolisian Daerah Jambi, Brigjen Lutfi Lubihanto mengatakan, hingga saat ini titik api di daerah Jambi hanya tersisa 7 titik yang sebelumnya tersebar sebanyak 34 titik. 7 titik ini ditargetkan akan padam dalam rentang waktu 15 hari. 

"Target penanganan kami sudah canangkan operasi pemadaman api selama 15 hari. Dengan doa berharap ada bantuan dari yang maha kuasa. Tanggal 7 mulai menanggulangi, target itu lima belas hari. 22 September harus sudah selesai. Nanti kita evaluasi lagi," kata Lutfi ketika dihubungi, Kamis (17/09/15).

Dalam menanggulangi titik api ini, Lutfi mengaku mengalami kesulitan lantaran secara kasat mata, api tidak terlihat. Namun ketika dipantau melalui satelit, nampak titik hotspot berada pada kedalaman 9 meter.

"Mengenai titik api di Jambi secara kasat mata, api tidak ada. Karena disini terdapat jenis tanah gambut. Apinya itu di dalam tanah gambut 9 meter masih berapi, meskipun tidak muncul di permukaan," ungkapnya.

Lanjut Lutfi, posko yang sudah dibentuk dalam menangani titik api ini sudah ada di Bandara Sutan Taha Jambi. Ada juga posko di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Posko ini untuk mengefektifkan penangulangan api dengan cara udara dan melalui darat.

"Untuk darat, ada TNI, Polri. Ada juga beberapa lembaga masyarakat yang peduli. Lembaga ini memang dibentuk sebelum terjadinya peristiwa. Ada bantuan dari badan nasional penaggulangan nasional. Ya caranya menyemprot air ke lahan titik api. Sementara melalui udara ada pesawat helikopter M17 dan Heli Puna. Operasionalnya publik dengan mengambil air dan melepaskan lewat udara. Minimal 300 meter jaraknya. Adalagi air tractor, pesawat ini mengangkut dari tangki air kemudian menyemprot lahan," ujar Lutfi.

Jika dari darat, pihak penanganan akan melakukan dengan cara pendinginan yaitu menyiram air ke dalam tanah dengan kapasitas banyak. Kemudian, jelas Lutfi, membuka lapisan gambut lalu memasukan air.

Selain memaksimalkan upaya pemadaman melalui udara maupun darat. Lutfi berharap kepedulian masyarakat dalam mencegah munculnya titik api.

"Harapnya masyarakat bisa membantu antisipasi terhadap titik asap. Kita imbau kepada masyarakat untuk tidak menimbulkan lagi bencana api. Hindari pembakaran lahan," tandasnya.

Sumber : http://jambisatu.com/berita-api-tak-terlihat-pantauan-satelit-kedalaman-hotspot-capai-9-meter.html

Posting Komentar

 
Top