17 September 2015
Polda Metro Jaya masih terus menyelidiki penembakan di gedung Kemeterian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di Kuningan, Jaksel. Berbagai kemungkinan motif juga masih diperdalam pihak kepolisian.
"Masih dalam tahap lidik. Ada dua cara (penyelidikan) yaitu induktif kita lihat dari jenis senjata, jarak tembak, kemungkinan CCTV di sana dan IT," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M Tito Karnavian kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (17/9/2015).
Polisi juga melakukan penyelidikan secara deduktif dengan mendalami berbagai kemungkinan motif di balik insiden tersebut.
"Motif, kita akan mapping apakah terkait masalah kementerian atau yang lain-lain. Kita akan mapping siapa saja yang tidak nyaman mungkin dengan kebijakan-kebijakan di situ," imbuhnya.
Kapolda memastikan, pelaku penembakan bukan seorang sniper. Senjata yang digunakan juga termasuk senjata laras pendek atau senjata genggam, berdasar temuan proyektil di ruangan staf khusus menteri tersebut.
"Itu pelurunya 9 milimeter, itu bisa dipakai pistol dan senjata laras pendek. Kalau sniper pelurunya besar. Bukan sniper," imbuhnya.
Sementara, Kapolda juga enggan berspekulasi kemungkinan teror di balik insiden tersebut.
"Bisa saja terjadi kecelakaan, saat lewat kemudian dia nyoba senjata dan meledak. Kalau nembak personal tidak," tutupnya.
Sumber : http://us.news.detik.com/berita/3021691/penembakan-di-kantor-esdm-terus-diselidiki-polisi-berbagai-motif-didalami
Polda Metro Jaya masih terus menyelidiki penembakan di gedung Kemeterian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di Kuningan, Jaksel. Berbagai kemungkinan motif juga masih diperdalam pihak kepolisian.
"Masih dalam tahap lidik. Ada dua cara (penyelidikan) yaitu induktif kita lihat dari jenis senjata, jarak tembak, kemungkinan CCTV di sana dan IT," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M Tito Karnavian kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (17/9/2015).
Polisi juga melakukan penyelidikan secara deduktif dengan mendalami berbagai kemungkinan motif di balik insiden tersebut.
"Motif, kita akan mapping apakah terkait masalah kementerian atau yang lain-lain. Kita akan mapping siapa saja yang tidak nyaman mungkin dengan kebijakan-kebijakan di situ," imbuhnya.
Kapolda memastikan, pelaku penembakan bukan seorang sniper. Senjata yang digunakan juga termasuk senjata laras pendek atau senjata genggam, berdasar temuan proyektil di ruangan staf khusus menteri tersebut.
"Itu pelurunya 9 milimeter, itu bisa dipakai pistol dan senjata laras pendek. Kalau sniper pelurunya besar. Bukan sniper," imbuhnya.
Sementara, Kapolda juga enggan berspekulasi kemungkinan teror di balik insiden tersebut.
"Bisa saja terjadi kecelakaan, saat lewat kemudian dia nyoba senjata dan meledak. Kalau nembak personal tidak," tutupnya.
Sumber : http://us.news.detik.com/berita/3021691/penembakan-di-kantor-esdm-terus-diselidiki-polisi-berbagai-motif-didalami
Posting Komentar